Friday, November 28, 2014

Belanja Online Aman

DI posting kali ini gue mau bagi pengalaman gue belanja online, heeeee
Setidaknya gue pertama kali belanja online itu tahun 2009, waktu itu gw beli alat bekam yang diiklanin sama seller dari Jogja. Waktu itu belum ada yang namanya BukaLapak, Lazada, Zalora, dan lainnya. Waktu itu sistem nya masih 100% kepercayaan, Pembeli transfer uang baru barangnya dikirim. Dan.. itu barang beneran sampe ke gue.. Sejak itu gue semakin sering belanja online, kenapa?
  • Gue bisa beli barang yang susah didapat di toko dekat rumah kosan, apalagi gue dulu tinggal di Cikarang, kemana-mana tanggung…
  • Gue ga terlalu suka yang namanya tawar-menawar
  • BIsa cari pembanding harga dari toko online yang lain
Apalagi pas udah punya kartu kredit, semuanya jadi lebih mudah. Bahkan gue bisa beli elektronik dengan cara dicicil tanpa bunga, termasuk beli tiket pesawat. Hhaaa
Selama ini gue belum pernah (semoga nggak) alami yang namanya tertipu saat belanja online. Gue mau bagi pengalaman gue belanja di beberapa toko online, check this out:

Saturday, November 22, 2014

Pantai Karang Bolong, Psikotest, Cilegon

Pusing dengan HPLC yang leak mulu, mending nulis…..
Suatu hari (gaya anak SD), gue dapat panggilan buat Psikotest di Krakatau Posco. O iya, tepatnya pas bulan puasa, gue ada panggilan untuk psikotest di KP hari Senin tanggal 21 July 2014.
Hari minggu gue udah besiap, dari terminal Bekasi gue naik Bus Primajasa jurusan Cilegon-Merak seharga IDR 26k. Berhubung hari itu sudah menjelang akhir bulan puasa, maka kebanyakan penumpang adalah mereka yang akan mudik. Perjalanan ke Cilegon sekitar 5 jam. Sepanjang perjalanan gue browsing penginapan murah dan baca thread tentang KP di Kaskus yang ada rute buat ke KP. Di kaskus ada yang ngasih tau turun di daerah Damkar. Gue ikut aja minta diturunin di Damkar sama Sopir busnya. Pas turun di Damkar, gue mulai merasa seperti anak hilang. Gue dapat nomor kontak yang punya kos-kosan harian di daerah Damkar sebenernya, cuma harganya itu ammpunnnn, 350rb semalam, NO WAY. Daerah damkar itu seperti derah kawan industri gitu dah, awalnya gue kirain turun di daerah damkar itu bakal banyak ruko, rumah, angkot, seenggaknya di tengah kota dah.. Akhirnya gue ke Alfamidi di dekat situ, belanja minuman buat bekal buka puasa. Baru deh gue nanya ke Bapak-bapak yang jagain parkiran, nanyain penginapan dekat situ. Kata Bapaknya, kalo penginapan adanya di Kota Cilegon, harus naik angkot lagi dari Damkar.. OKe I see, ternyata ini memang bukan kotanya Cilegon.

Friday, November 21, 2014

Dinginnya Dieng, Sebuah catatan kecil Dieng Culture Fest 2014 (part 3 of 3)

Sudah lama sejak part 2 gue publish, dan baru nulis part 3 sekarang.. haaa
Jadi di hari puncak DCF 5 ini, setelah kami kembali dari Telaga Warna, Mas Tom sudah berkoar-koar katanya prosesi arak-arakan sudah mulai berjalan. Untunglah homestay kami hanya 10 meter dari jalur yang dilewati arak-arakan ini. Jadilah saya melihat arak-arakan ini, di barisan paling depan ada bapak-bapak tua membawa dupa yang harumnya semerbak. Di belakangnya berbaris rapi rombonan yang lain, semuanya berpakaian adat Jawa, sementara anak-anak yang akan mengikuti proses pengguntingan rambut ada yang naik delman, namun ada juga yang digendong orang tuanya atau berjalan kaki, anak-anak ini berpakaian putih-putih.
Untuk keseluruhan prosesi puncak ini gue sajikan dalam foto-foto berikut, katanya satu foto itu bernilai ribuan kata … padahal lagi malas nulis hhhhaaaaaa