Wednesday, July 25, 2012

LIBURAN ASYIK KE PULAU PRAMUKA.

26 May 2012.
Perjalanan menjelajahi kepulauan seribu kembali berlanjut. Kali ini saya, alit, firman, culu, asep, joker, dan alfian menempuh jalur pelayaran melalui muara angke setelah mendapat informasi bahwa jalur pelayaran melalui pantai marina ancol, yang lebih nyaman, telah ditutup dan semuanya dialihkan melalui pelabuhan muara angke.
Dari muara angke kami naik kapal “pesona”. Ini kedua kali ku naik kapal sejenis ini, menurutku kapal ini lebih baik dari kapal yang sebelumnya membawa kami ,saya, firman dan alit dari pulau tidung. Kami mengambilo posisi di dek bawah, dek yang kalau di kapal lain hanya berupa lantai kayu dan penumpang harus duduk lesehan di atas tikar seadanya, namun di atas kapal ini berbeda, tersedia kursi yang lumayan nyaman. Melirik ke belakang ternyata ada juga pesawat televisi… wah..wah… that’s awesome! Kulihat kapal yang kami tumpangi ke pulau pramuka tidak sepadat kapal yang membawa penumpang menuju pulau tidung, yah sepertinya pulau tidunglah yang menjadi pulau primadona.

Jam delapan lebih, kapal akhirnya mulai bermanuver meninggalkan pelabuhan muara angke. Sepanjang perjalanan saya terlelap tidur di kursi yang kosong, setidaknya kurang tidur malam sebelumnya dan satu tablet antimo membuat mata terasa sangat berat. Di pulau transit banyak lagi penumpang yang naik kapal dan memaksaku kembali ke tempat duduk dan ternyata kebanyakan penumpang yang naik adalah tujuan pulau tidung.
Setelah sekitar dua jam akhirnya kami tiba di dermaga penumpang pulau pramuka. Eksotis, cantik, pasir putih, laut menghijau, membiru jernih, pulau wisata yang nyaman dan fasilitasnya lumayan, begitulah kesan pertama yang saya rasakan. Agak berbeda dengan pulau tidung, pulau pramuka lebih ramai penduduk, fasilitasnya lumayan lengkap. Disini ada RSUD bahkan, sinyal 3G telkomsel pun penuh.


Di dermaga kami bertemu dengan bapak pemilik penginapan yang telah di kontak alit sebelumnya. Kami pun menuju penginapan yang kami sewa seharga 350 rb sehari semalam. Dan sekali lagi saya berdecak “WOW”, penginapan ini sangat nyaman, ada teras dengan kursi dan meja, di ruang tamu ada televisi dengan karpet dan kipas angin, kamarnya yang dilengkapi AC cukup untuk membuat kami bertujuh terlelap sempurna, kamar mandi ada dua, satunya dengan kloset duduk satunya lagi untuk mandi dengan shower, di balakangnya ada ruang terbuka untuk jemuran, di dapur ada wastafel dan dispenser plus galonnya…, this is a very recommended home stay at pulau pramuka dah….


Setelah berIstirahat sejenak, ba’da ashar kami menuju dermaga untuk naik perahu yang akan membawa kami menuju pulau aer, pulau semak daun memancing dan tentu saja snorkling. Perahu tersebut kami sewa seharga 250 rb plus peralatan snorkling 25rb/set (lebih murah dari pada di pulau tidung). Perahu ini cukup nyaman, bersih, ada atapnya hhee.. jauh berbeda dengan sampan kecil yang kami sewa di pulau tidung atau kapal teman asep yang kami sewa sewaktu ke pulau damar.

Pulau Aer
Pulau aer yang kami datangi ada lah sebuah pulau kecil yang sangat kecil, kosong, dan hanya diramaikan oleh pohon-pohon pinus. Meskipun pemandangannnya sangat eksotik, kami tidak menghabiskan waktu terlalu lama disini, dan saya mendapat pelajaran “jangan pernah mencoba berenang dengan memakai sandal eiger dangan perlengkapan snorkling lengkap dan kedua tangan membawa pipa pernapasan snorkling orang lain atau kamu hanya akan terlihat menyedihkan dan tolol , mengambang tidak bisa bergerak dan harus ditarik oleh nelayan”


 Berikutnya kami bergerak menuju spot snorkling. Well, spot di pulau tidung memang lebih bagus dibandingkan spot kali ini. Di tidung terumbu karang dan ikannya lebih bervariasi ragam dan warnanya, sedangkan di spot ini agak lebih monoton. Dan satu pelajaran lagi saya dapatkan “sebelum asyik snorkling, tandailah perahu sejelas-jelasnya atau ente bakal kayak orang oon berenang kesana kemari mencari perahu rombongan ente di antara banyaknya perahu di sekitar spot.”

Setelah puas berjemur dan memancing kami bergerak menuju pulau semak daun untuk berburu sunset. Dari spot jaraknya sekitar 30 menit.  

Pulau Semak Daun
Tenang, itulah kesan pertama yang saya rasakan begitu perahu merapat ke dermaga. Sepertinya tidak ada penduduk yang tinggal di Pulau kecil berpasir putih dan dikelilingi lautan biru jernih ini, hanya ada satu warung yang menjual gorengan dan minuman di sini. Kami juga berjumpa dengan pelancong lain yang menginap dan membangun tenda di pulau ini. Ya, sangat seru sepertinya bercamping di pulau kecil eksotis ini.



Nusa Keramba.
Di hari terakhir liburan, kami berkunjung ke Nusa Keramba. Sesuai namanya disini banyak terdapat keramba untuk penangkaran ikan. Ikannya macam-macam, yang paling menarik perhatin kami adalah keramba yang berisi anakan ikan hiu. Kami juga sempat memberi makan anakan ikan hiu itu dengan ikan yang kami minta dari nelayan. Di sini juga ada Nusa Keramba Resto yang tentunya asik sekali pemandangannya. Untuk menuju Nusa Keramba cukup menggunkan ojek perahu dari dermaga Pulau Pramuka. Sekali menyebrang ongkosnya cukup 3 ribu saja per orang. Dari nusa keramba, kita bisa melihat pulau pramuka di depan dan pulau panjang di sisi kanannya. Dermaganya juga asik untuk photo season. Sangat rugi rasanya jika tidak mampir ke nusa keramba ini.

Demikian perjalanan liburan ke Pulau Pramuka, it’s AMAZING !!!


Peta Pulau Pramuka dari Satelit