Saturday, June 19, 2010

pengalaman bintitan




sudah hampir tiga bulan lebih mata kiriku terserang bintitan... nama kerennya kalo gak salah hordeolum....
pertama gejalanya hanya seperti ada yang mengganjal, lama kelamaan semakin membesar..
awalnya aku tak ambil pusing, karena berdasarkan hasil googling ternyata banyak kasus bintitan yang tidak perlu diobati, cukup dengan dikompres air hangat dan tunggu hingga bintitannya matang, cabut bulu mata dekat bintitannya, dan selesai.
namun, yang terjadi denganku agak berbeda. setelah lama ditunggu bintitannya tidak matang juga, sampai akhirnya sebulan berlalu baru bintitannya membesar dan semakin membesar dan membuat malu... hehehe..
karena tidak tahan akhirnya aku berkonsultasi ke dokter spesialis mata.
pada kunjungan pertama, dokternya kaget melihat besarnya bengkak pada kelopak bawah mata kiriku....
waktu itu aku menanyakan kemungkinan untuk di insisi, namun kata dopkternya saat itu belum memungkinkan karena mataku masih bengkak. akhirnya aku diberi resep antibiotik, penurun bengkak (natrium diklofenak), dan salep mata. ia pun menyarankan unu=tuk konsultasi minggu berikutnya.
setalah hampir seminggu mengonsumsi obat sedikit sekali perubahn yang kutemui. bengkaknya tak kunjung turun.
7 hari kemudian aku datang lagi ke rumah sakit, namun ternyata yang praktek adalah dokter lain. akupun diperiksa olehnya. tampaknya ia pun kaget melihat bengkak di mataku.
yang aneh adalah saat ia melihat resep yang diberikan dokter minggu lalu. tampaknya ada ketidaksetujuan darinya melihat jenis salep mata yang diresepkan. ia pun berbisik-bisik misterius kepada perawat.. waktu itu aku sempat berfikir jangan-janagn doketr yang kemarin salah ngasih resep.. gawat!!. benar, akhirnya ia menyarankan untuk tidak menggunakan salep mata yang diresepkan kemarin. saat itu ia menawarkan untuk insisi, aku pun hampir setuju, namun akhirnya batal karena ingat aku ke rumah sakit naik motor sendirian. nggak mungkin kan habis opersai mata, pulangnya mau bawa motor sendiri.
akhirnya oleh dokter aku disarankan bersabar lagi, menunggu bintitannya pecah sendiri, sambil terus dikompres.
hari itu aku diberi resep antibiotik (lagi....), salep mata (gentamicin 0,3%), tetes mata (polydex), dan eye rinse untuk kompresannya.
akhirnya selang beberapa hari bititannya pecah (tepatnya dipecahin sendiri hehehe, kelamaan kalo nungguin pecah sendiri), dengan hati-hati kepecahkan memeaki jarum yang telah kusterilkan dengan memanaskan di atas api, tanganku pun tel;ah kusemprot alkohol. beberapa hari kemudian, bengkaknya semakin kecil dan mengempis. tapi ternyata ada sedikit benjolan yang mengeras, dan tidak bisa dikeluarkan. namuan hal itu kuacuhkan, yang penting bengkaknya sudah agak mendingan, dan benjolan kecil yang tersisa tidak terlalu mencolok.

kira-kira 1 bulan benjolan kecil itu kubiarkan, namun ia tak kunjung pergi juga. saat itu kuniatkan mencoba mengobatinya dengan memberikan propolis, harapannya bisa hilang dan tidak perlu diinsisi (agak seram juga membayangkannya). hampir satu minggu kuoleskan propolis di atas kulit kelopak mata itu, namun belum membuahkan hasil yang diharapkan. namun aku teru bersabar.... hehehe..

hasil belum dicapai datang lagi cobaan berikutnya. ceritanya malam itu sebelum tidur, seperti biasa kuoleskan propolis di sekitar bintitan yang sudah mengeras itu, namun saat bangun di pgi harinya kudapati mataku terasa aneh, terasa membesar kelopaknya. dan ternyata benar, setelah kuamati di cermin, kelopak mata kiriku sudah menggembung. huah... ingin kuteriak rasanya... aku curiga ada semut yang telah dengan lancangnya menggigiti kelopak mataku selagi pulas-pulasnya aku tidur.......
sorenya bengkaknya semakin tampak, sebelum ke kampus bengkaknya kututupi dengan plester yang kubeli di warung. lumayanlah untuk menyamarkan.... akhirnya aku pun ke kampus dan kemudian masuk kerja shift malam dengan plester cokelat menempel di kelopak mata bawah.
pulang kerja pagi harinya aku tidur, sewaktu bangun, aku terkaget-kaget melihat perkembangan mataku. bengkaknya semakin menjadi-jadi. Siang harinya aku dijemput kawan , Naga, sebelumnya aku memang memintanya mengantarku ke rumah sakit.
sampai di rumah sakit aku kembali bertemu dengan dokter yang terakhir kali memeriksaku. setelah diperikasa, dokternya n=mengatakan bahwa bengkak itu bukan disebabkan oleh sisa bintitan, namun karena digigit oleh sejenis serangga.
" cuman kebetulan si serangganya gigitnya pas dimata kamu yang lagi sakit" terangnya sambil tersenyum tipis. perawatnya pun menimpali " oh, mungkin penasaran kali ya, kok ada yang benjol, makam=nya terus digigitin".
ternyata benar dugaanku, ada serangga yang dengan gagah berani menggigit.... awas kalo ketemu.
akhirnya lagi-lagi aku gagal diinsisi, kata dokternya belum bisa, masih gede banget bengkaknya.
aku pun pulang dengan membawa kantong plastik berisi tablet antibiotik untuk 5 hari, obat anti bengkak (inflame apa namanya.....), dan salep luar (cendo xitrol). aku juga disuruh menggunakan salep mata gentamicin kemarin untuk bagian dalamnya. wuah.... obatnya banyak banget... ampun....
malamnya aku absen dari kuliah dan kerjaan. malu ................ hehehhe
ternyata obat yang diresepkan cukup manjur, dalam 30 jam bengkaknya sudah mulai turun. hah lega..........