Saturday, April 9, 2011

my best friend at sunter

Jakarta, 20 maret 2010

Jika dihitung dari hari pertama kali menginjakkan kaki di bandara sukarno hatta tahun 2008, sudah 3 tahun lebih kuhabiskan umurku di tanah ini. Waktu yang cukup lama, namun sepertinya semuanya baru saja terjadi kemarin..

Di kamar Mustakim ini tiba-tiba naluri untuk menulis datang kembali, menulis tentang hidupku, jalanku, semua yang kuyakini, semua yang kukagumi, semua yang kusayangi…

Saat ini aku menginap di kamar Mustakim, yang berdekatan dengan kamar Firman Achmad. Sudah sering ku menginap di tempat mereka ketika akhir pekan datang. Hal yang tidak pernah kulakukan ketika masih tinggal di cikarang.

Saat ini Firman (aku memanggilnya "nyimut") bersamaku bekerja di perusahaan yang sama, PT SMART Tbk, sebuah perusahaan anak group sinar mas, pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang berlokasi di pinggiran laut kawasan marunda center.

Saat ini pun ada ashabul kahfi di sini, pendatang baru namun bukan orang baru. Ia datang kembali untuk kembali mencari kerja.

Akan ku cerita sedikit tentang kawan-kawanku disini..

Pertama, Firman Achmad, kebetulan nama belakangnya sama denganku. Terus terang sewaktu di smak kami sepertinya tidak terlalu dekat. Yah, dia dulu satu geng dengan sahrun, ashabul, firdaus, dll. Mereka terkenal dengan klub game, game online, PS, dan kalau tidak salah nama geng mereka adalah AgCl, dengan maskotnya boneka tazmania.

Baru sekarang aku bisa mengenal dia lebih dekat. Akui kagum akan jiwa bisnisnya, rencana-rencana masa depannya, keseriusannya, dan totalitasnya. Semuanya yang ternyata dia ilhami dari buku kuning, buku yang dia tunjukkan padaku, dengan judulnya “RENCANAKAN HIDUPMU”. Yayaya, semoga semua impianmu tercapai teman. Kutahu dia fans berat Manchester united, dari wallpaper computer, sampai sepreinyapun bertema MU. Barusan dia bercerita ingin berpetualang di Manchester. Semoga itu semua bisa terwujud, dan ketika itu terwujud rambutmu tidak botak.

Yang berikutnya adalah Ashabul Kahfi, anak bugis campuran soppeng-bulukumba. Teringat pertama kali bertemu dengannya saat ospek, seingatku hanya kami berdua yang dipakaikan lipstick oleh panitia ospek saat itu. Tidak, geer, tapi sepertinya saat itu kamilah yang dinilai ganteng oleh mereka. Wajahnya memang ganteng, bulu matanya lentik. Sewaktu sekolah dia menjadi ketua dewan ambalan organisasi pramuka kami. Easy going dan tak banyak pikiran, seolah hidup itu begitu santai, dia begitu menikmatinya. Sampai membuatku berpikir, kapan ku bisa menikmati hidup seperti dia begitu menikmatinya, bisa santai menjalaninya, tanpa banyak beban pikiran, lepas….

Sebenarnya semua pikiranku bisa santai jika berada di tempat seperti pantai, memandangi birunya laut, ataupun di pegunungan seperti di puncak, memandangi hijaunya alam…

Terakhir adalah Mustakim, adek kelas ku sewaktu di smak. Masih kuingat ketika aktif-aktifnya kami di rohis, dia adalah salah satu adek kelas bimbingan kami. Masih kuingat bagaimana saat itu kami membawa mustakim beserta teman-temannya ke masjid 45 untuk halqah, mengikutkan mereka pada pengajian per 2 pekan, dll. Sambil berharap mereka bisa menjadi lebih baik, memiliki pribadi islam yang baik, dan bisa melanjutkan rohis kedepannya. Sekarang kami bertemu lagi di sini, di Jakarta. Tak banyak yang berubah darinya, logat papuanya masih sedikit kentara, dan yang kukagumi darinya adalah ia masih rajin sholat dan rajin mengaji…. Semoga kau tetap seperti itu…

Semoga kita bisa terus saling mengingat, saling mengundang saat pernikahan, saling mengabarkan berita gembira, berbagi cerita, masih saling mengingat ketika syukuran kelahiran anak-anak kita, sampai akhir hayat kita. Semoga kita menjadi orang-orang beruntung yang merasakan manisnya persaudaraan dan kasih sayang.

Ohhhhhh akhina… inni uhibbuka fillah

No comments:

Post a Comment