Wednesday, February 19, 2014

Suka duka bersama thunder 125 tahun 2005

 

Cerita tentang si Thundie…

Si thundie saya beli sekitar akhir tahun 2009. Artinya, sebelum saya beli dia udah dipelihara sama tuan pertamanya sekitar 4 tahun. Saya ingat momen pertama melihat si thundie. Saat itu, saya ditemani wahyu, berniat mencari motor bekas untuk mempermudah saya ke kantor dan kampus. Saat itu, dan terbukti hingga saat ini, pilihan paling realistis untuk memiliki motor tanpa harus menggangu pengeluaran rutin kuliah adalah dengan membeli motor bekas. Saat itu saya hanya ingin membeli motor bebek yang harganya 4 jutaan, saya pun hampir deal dengan penjualnya, sebelum akhirnya tidak sengaja melihat sebuah motor besar, berwarna merah yang berada dalam ruang tamu sang makelar. Akhirnya saya jatuh hati dengan si thundie. Jadilah dia kutebus dengan harga 7 juta pas.

clip_image002

Kalau mau tahu kejadian pas gw ketemu sama si thundie ini , ingat saja adengan pas si Sam Witcwiky (cmiiw) ketemu sama si bumblebee pas dia nyari mobil bekas di film Transformer, itu persis sama. Bedanya gw dapet motor, dia dapat mobil, gw merah dia kuning. Dan gw juga masih berharap bahwa thundie gw setelah diledekin sama pacar bakal ngambek dan merubah dirinya jadi Ducati. Amieeeen…

Sekarang sudah hampir 3,5 tahun dia menemaniku. Selama itu thundie ikut bersamaku berpindah kontrakan hingga 6 kali, berpindah kerja 3 kali, menanjak ke puncak, weekend ke bandung, bertahun baru di curug ciherang, dan bisa dibilang dia adalah sosok yang paling sering bersamaku sejak akhir 2009, tak terhitung jumlah kilometer yang telah kami lalui (karena sampai sekarang indikator kilometernya rusak,-p).

Dia telah menemaniku berkutat di Cikarang (kontrakan-Jababeka-Serang-kampus PU-danone), telah kupaksa berjalan jauh 5 hari seminggu ketika berkerja di Smart (Marunda-Cikarang-Bekasi), dan sekarang (Bekasi-Cibitung-Cikarang).

Jadi ini dia masalah yang kuhadapi selama 3.5 tahun bersama thundie di usianya yang sekarang hampir 8 tahun ini.

1. Masalah pertama yang kutemukan adalah ketika distarter dia bisa nyala, tapi ketika di gas dikiit dia mati (kata orang sini ngempos, cmiiw). Kalau kata orang mekanik suzukinya, itu karena jarum skep nya udah baret. Jadi nggak mulus naik turunnya, solusinya kata dia, ganti karbunya pake punya RX King. Hhhaaa aneh aja bengkel resmi suzuki suruh pake punya King. Solusi jangka pendek, kalo masalahnya datang, tinggal jalanin thundie sambil chuknya di tarik, sambil di gas tinggi, trus kembalikan chuknya ke posisi normal.

Tapi masalah ini akhirnya selesai dan tidak datang lagi setelah saya ganti tempat servis ke bengkel pinggir jalan dekat komplek. Jadi tergantung montir yang menangani kayaknya. Alhamdulillah sampe sekarang pindah-pindah bengkel lagi gak pernah kambuh penyakit ini.

2. Aki soak. Hmm,, ini masalah standar ya. Tiap motor pasti mengalami lah ya. Tapi saya salut sama aki thundie, saya pertama ganti aki dia itu tahun 2011, you see. Aki bawaanya bertahan dari 2005 sampai 2011. Tapi memang sebelumnya sudah sempat di strum ulang sakitar 2 kali sampai akhirnya kata tukang aki sudah tidak bisa diisi ulang, harus ganti.

Yang bikin duka adalah masalah ini sebenarnya, tau sendiri si thundie yang satu ini gak ada starter kakinya. Jadinya kalau aki tekor nggak bisa starter tangan, harus dimasukin ke gigi 2 atau 3, tarik kopling, dorong sampai kencang, lepas koping dan.,.. brmmmm atau cara lain standar tengah, masukin gigi 2 atau 3, putar ban belakang sekuat tenaga, dan,,, brmmmm (kalau beruntung –P)

3. Spul pengisian gosong. Ini menarik, gejalanya adalah, aki baru dipasang, gak sampai seminggu sudah tekor, diisi dan distrum ulang tetap sama, tekor juga besoknya. Ternyata penyebabnya adalah spul pengisiannya gosong, jadi tidak ada supply arus yang mengisi ulang aki. Solusinya ganti spul sekitar 230 ribuan. Masalah selesai. Dan lihat lagi spul itu baru diganti yahun 2013 ini, diusia yang ke 7 tahun thundie. Wajarkan?

4. Karet (itu bahannya karet bukan?) vakum bocor (ini juga tahun 2013 kejadiannya), kalau ini gejalanya nggak bisa jalan bener, tarik gas dikit mati. Solusinya, ganti. Kalau ori 80 ribuan kayaknya. Tapi berhubung itu hari saya service di bengkel TVS jadi sama montirnya dikasih bekasan punya TVS Cuma ngasih ke montirnya 35rb.

5. Lampu depan mati. Ini juga semua motor sama…. Tinggal ganti ini…

6. Gak ada angin gak ada petir, bensin full aki bagus, langsung mati di tengah jalan. Suaranya kayak ga ada bensin yang masuk. Pas di cek selang bensinnya, gak ada yang keluar dari kran, ;padahal posisi keran on. Penyebabnya ternyata tangki dalam keadaan vakum, karena aliran udara di tutup bensin tersumbat. Bayangin, kalo mau tuang susu kental manis dari kalengnya tapi lubangnya Cuma 1. Susah kan? Seperti itulah keadaanya. Solusi : Bersihkan tutup tangki!

7. Diceeingin / diledekin Ari sama Pudin. Hhhe bodo ah, motor gue ini.. –p.

8. Tachimeter gak jalan, ini gara-gara sok tau jalan. Baru lewat jalan Setu, posisi kencang, trus bruk, ptek, masuk lubang, ga jatuh emang, Cuma abis itu tachimeter gak jalan. Ga butuh amat ini, amat juga ga butuh ini.

9. Sukanya adalah saya ga pusing mikirin cicilan bulanan yang harus dibayar berbarengan dengan uang kuliah gw yang 1 juta lebih sebulan…. Syukur-syukur…….

Wednesday, January 15, 2014

Sains dan Agama

Geli… itulah yang saya rasakan ketika melihat tayangan yang tiba-tiba mengklaim penemuan ilmiah saat ini ternyata telah dijelaskan dalam Islam berabad lampau. Oke bagi saya jika mengatakan “telah dijelaskan dalam Islam” atau “sesuai dengan petunjuk dalam Islam” maka islam yang dimaksud adalah Kitab Al-Qur’an dan Hadist Rosulullah. Hmmm… Ya, kenapa ya muslim sekarang sukaaa sekali mencocok-cocokkan penemuan saat ini dengan Islam, bahkan terkesan sangat dipaksakan.

Bagi saya sains ya sains, agama ya agama. Ya, Islam mengajarkan dan mendorong manusia untuk meneliti dan terus belajar. Tapi apakah ketika banyak penemuan dan teori saat ini akan selalu diklaim telah dijelaskan berabad-abad yang lampau dalam Islam. Nah gini, yang namanya penemuan, publikasi ilmiah, teori yang ada saat ini kan diperoleh melalui pendekatan ilmiah dan cara yang ilmiah pula, yang bisa jadi akan terbantahkan dengan teori, penemuan, publikasi lain yang juga diperoleh melalui jalan yang sama.

Ketika muslim berkata bahwa teori bigbang telah dijelaskan dan sesuai dengan Islam, kemudian ternyata dikemudian hari teori ini terbantahkan, mau bilang apa?

Ya udah lah. Romantisme masa lalu dengan mengatakan bahwa Islam lah yang mencerahkan Eropa saat eropa memasuki masa kegelapan, memang benar. Tapi, peran muslim saat itu adalah dengan mentransfer pengetahuan yang hilang dari peradaban Yunani dan Romawi kan? (CMIIW).

Janganlah juga ada lagi gambar-gambar buah yang ketika dibelah menunjukkan kemiripan dengan lafadz Alloh atau ketika ada deretan pohon yang jika dari salah satu angle terlihat seperti bertuliskan kalimat tauhid, kemudian di gembar-gemborkan sebagai bukti kebenaran Islam. Haaa….. Itu membuat saya geli. Kebenaran akan tetap kebenaran, seperi mutiara yang akan tetap menjadi mutiara walau berada dalam lumpur. Tidak perlu memaksakan dengan gambar buah-buahan, pohon-pohonan, motif sisik ikan yang direka-reka hingga mirip tulisan arab.

Wednesday, January 1, 2014

Backpacker Singapore Malaysia budget 2 juta (part 3)

Day 2. Minggu 24 November 2013.
Setelah beristirahat semalam, pas malamnya beli paket wifi 2 jam seharga 5 SGD, lumayan buat bikin timeline di facebook. Dan satu lagi, sebenarnya HP gak gue matiin, tetap dinyalalin, jadinya roaming, dari Tsel ke Singtel, dan Pulsa gue yang Rp 25.000 langsung abis karena ada sms masuk dari Wendry dan ada yang telpon masuk … hhhaaa gue yakin pulsa mereka berdua langsung abis… hhheee
jam 09.00 gue ma tyo dah siap-siap packing, sekalian buat check out. Rencananya kita gak balik lagi ke hotel, puasin jalan di Spore trus malamnya langsung menuju Johor Baru. Hari ini rencannya kita jalan ke Bugis buat beli oleh-oleh (tyo doang, gue udah gak tertarik beli oleh-oleh di Spore), sekalian nukar duit lagi di money changernya. Kami tiba di bugis Street pukul 09.30, dan ternyata jam segitu pedagang belum pada buka. Ya udah sambil nunggu pedagang sama money changernya buka, kita berdua jalan di sekitaran bugis, ketemulah semacam chinatown gitu, dari penjual herbal, tukang ramal, sampe yang pada mau ibadah di klenteng, wuihhh aroma dupanya itu,.. asyekkk… Sebenarnya udah mau sarapan di foodcourt situ, tapi berhubung yang jualan semuanya menu-menu pork, ya hilanglah lapar gue.
IMG_2371 IMG_2373    
Menunggu, sambil menikmati suasana sekitaran bugis street sampe jam 11 (sebenarnya mau ke kampung arab buat sarapan, cuma gak tau arahnya). Setelah lapak-lapak buka, mulailah tyo berbelanja ria, gue cukup minum jus aja buat ngilangin haus. O iya, kan sebelum pada buka tuh lapak, gue ma tyo nyari-nyari money changer lain yang kali buka, nah, di tengah lorong lapak yang masih tutup kita papasan sama dua cewek, sebelum papasan gue denger bahasa mereka kayak bahasa thailand, pas papasan ehh… ternyata ngomong jowo, .. langsung dah disamperin sama tyo nanyain money changer. Selama di bugis juga gue sering denger sahutan-sahutan “ e kadiye’… “ hha bener-bener serasa di tanah abang broo,,..