Bulan September kemarin, atas rencana dadakan tiba-tiba saya dan teman-teman baru kembali naik ke Gunung Papandaya, Garut. Niatnya untuk melepas lelah dan penat, plus bonus tidak ada telepon dari mana-mana... hhheeee
Seperti pada pendakian sebelumnya ke Papandaya, masuk lokasi wisata kawah akan disambut gapura dan membayar biaya masuk, namun wooww ada yang berubah ternyata. Tarif masuk naik berkali lipat. Dulu seingat saya masuk ke sana hanya sekitar 20 - 30 ribuan diluar biaya parkir.
Berikut update tarif nya.
Jadi tinggal dijumlahin saja tuh tarif masuk, tarif kemping, tarif masuk kendaraan + parkirnya.
Dan lihatlah tarif pengunjung mancanegara alamak, bisa 3x lipat tarif WNI. Kebayang kalau saya dikasih tarif begitu kalau mau naik gunung di Malaysia atau dimana pasti bakal nolak.. hhaha, padahal pernah dapat tarif lokal karena dikira warga Malaysia sono.
Dan pertanyaannya adalah apa yang berubah? lebih baik kah?
Ya, sepengamatan saya lebih baik dari sisi fasilitas :
- Toilet umum: Sudah ada di area parkiran, kawah, dan pondok Saladah. Air bagus (pastilah), bersih, gayung, ember, kloset jongkok.
- Trek: Jalan juga sudah lumayan perbaikannya, sudah dibuatkan anak tangga di beberapa bagian dan juga ada gazebo untuk istirahat di tengah trek, di sekitar area kawah.
- Keamanan: Ada Security yang berjaga 24 jam dilengkapi HT.
- Kebersihan: Sekarang tidak ada lagi alasan mengotori alam, tempat sampah tersedia, bahkan pendaki nakal yang suka meninggalkan sampah di area kemping sekarang harusnya sudah tidak ada, karena kita cukup mengumpulkan sampah di pos secutiry yang ada di jalan masuk area kamping. Petugas yang akan bertanggunjawab mengelola sampahnya.
Tapi jangan berharap ada fasilitas dan petugas keamanan serta petunjuk jalan menuju Tegal Alun, karena pengelola tidak mencakup area tersebut.
Dan apakah minusnya? Ya pertama pasti memberatkan biaya pendakian, bahkan di pasar cikajang bertemu dengan pendaki lain yang menyebut bahwa ini adlaah gunung dengan biaya masuk termahal di Indonesia, akhirnya menjadi sepi, hal yang kmeudian dikeluhkan para pedagang di sana.
Mengutip perkataan Tyo " Ini membuat pendaki menjadi lebih bertanggung jawab" Agree or not?
Akhirnya tujuan saya tercapai, menghirup udara segar dengan pemandangan alam luar biasa anugerah Tuhan, menambah pertemanan sesama pendaki, dengan pedagang, berbagi cerita sambil menghangatkan tubuh, serta bonus no call for 2 day 1 night.
Terima Kasih Tuhan, semoga perjalanan selanjutnya ke Papandayan bisa bersama pasangan tercinta masih bisa menikmati anugerahMu di kesempatan selanjutnya.
Aaamiiinnnn... baik yang dicoret maupun nggak...,