Ok dalam post kali ini saya mencoba mengingat kembali masa SMP itu. Masa 3 tahun itu saya hbiskan di SMPN 9 Kendari. Sebuah SMP negeri yang hanya dibatasi pagar dengan SD tempatku belajar selama 3 tahun. Banyak cerita sebenarnya, namun hanya sedikit yang bisa kuingat karena faktor usia mungkin, heeeee...
Awalnya saya sungguh aneh melihat banyaknya ruang kelas di SMP ini, kelas satu kalau tidak salah ada 13 kelas, demikian juga kelas dua dan tiganya. Yang lebih aneh lagi adalah seragamnya, di lengan kiri kanannya buanyak sekali atribut yang harus dijahit, inilah yang membuat saya memilih tidak mengenakannya saat masa orientasi SMAK dan akhirnya satu pukulan dari senior kelas 4 mendarat di wajahku PLAK.... hheee
Saya berturut-turut terdaftar sebagai siswa kelas 1_4, 2_7, dan terakhir 3_1.
Kelas 1_4 :
- Faktanya siswa kelas satu belajar dari siang hingga sore hari. Oke no problemo lah, masalahku satu-satunya saat itu adalah dengan apel siang. Siang terik disuruh berbaris, huaaaaaaaaahhhh, belum lagi kalo ceramahnya panjang lebar...
- Saat itu saya adalah penguinjung setia perpustakaan, bacaaan saya waktu itu ya... trio detektifnya alfred H, Dibawah lindungan kabbahnya Hamka, ensiklopedi-ensiklopedi, dan lainnya..
- Guru bahasa daerah Tolaki, bukannya mengajar bahasa daerah malah menakut-nakuti dan mengumbar ceramah agama mistis tidak jelas, imbasnya 6 tahun ku tinggal di Kendari, satu-satunya kalimat lengkapn yang bisa kubuat daam bahasa Tolaki adalah "Inaku laa mepokondau".. hheee so simple..
Kelas 2_7 :
- Nyatanya inilah kelas dimana para murid-murid yang berada di top rank saat kelas satu di kumpulkan. katanya kelas unggulan, saya masuk disini mungkin karena berhasil mencetak hatrik 1st selama 3 cawu di kelas satu
- Siswa laki-laki bisa dihitung dengan jari tangan.. let me remember, Jumardin, Muhammad Ichlas Waji, Gideon Saputra T, Made, Didi Saputra Ramang, Heru Sukarno, satu anak yang badannya besar itu, Hafidz (benarkah? atau dia masuk pas 3_1???), dan satu lagi siswa pindahan dari Makassar yang saya lupa namanya yang sayangnya terakhir kali saya bertemu dengannya adalah saat pengumuman kelulusan dimana dengan sedih dia tidak menemukan namanya di daftar siswa yang lulus... wait... saya baru ingat punya foto saat di 2_7, foto yang diambil dengan sedikit intimidasi dari sang ketua kelas yang ehemm hhhheee galak tak berujung...
foto yang dipojok kanan bawah bukan ya.... hhe malas editnya..