Ketika rasa malas, bosan, marah, maupun kecewa dengan pekerjaan datang, setidaknya ada satu hal yang tetap membuatku semangat untuk setiap hari memacu motor thunder merah itu bolak-balik antara kosan, pabrik, dan kampus. Hal itu adalah pemandangan sepanjang perjalanan menuju pabrik. Suatu pemandangan yang sempurna.
Di pagi hari, awalnya yang tersaji adalah pemandangan kendaraan yang semarak, semrawut dan kadang ugal-ugalan dengan suara klakson dimana-mana, namun pemandangan kontras tersaji ketika memasuki daerah harapan indah, ada hijaunya sawah dan danau di kiri dan kanan yang semuanya masih tertutup kabut tipis ditemani udara segar yang sejenak menyegarkan paru-paru jika melalui jalur harapan mulya, atau pemandangan kanal dengan kilau-kilau air yang juga masih tertutup kabut, pintu air dan jembatan yang samar-samar terlihat dari kejauhan, sawah dan kebun yang memberikan warna hijau menyegarkan mata, burung-burung yang senang terbang di hilir mudik meliuk-liuk di pinggir kanal seakan memberi ucapan selamat pagi dan juga udara pagi yang sejuk dan segar, membuat paru-paru berusaha menghirupnya sampai batas maksimum jika memilih jalur BKT yang lebih cepat.
Pemandangan elok kembali tersaji setelahnya, pemandangan laut Marunda, aku memang selalu tertarik dengan laut, airnya yang melimpah ruah, di batas pemandangan paling jauh disana terlihat persatuan antara dunia bawah dan atas, ketika air laut bersentuhan dengan langit di cakrawala, pemandangan yang memaksa mata ini terus mengaguminya sampai tiba waktunya memarkirkan si merah dan mengawali pekerjaan dengan membubuhkan sidik jari pada mesin absensi. Demikianlah, suasana hati kembali tertata saat waktu kerja telah berakhir, saat-saat ketika berjalan menghampiri si merah di area parkiran, sembari memasang helm, kembali kukagumi pemandangan indah dihadapanku, air laut yang berkilauan di terpa sianr matahari sore, dari kejauhan terlihat siluet crane-crane yang kokoh di pelabuhan tanjung priok, a perfect view for the work day ending!
No comments:
Post a Comment