Madakaripura
Kalau ada bagian dari surga yang terdampar di Bumi, gue yakin kalau Air Terjun Madakaripura adalah salah satunya. Airnya mengalir melewati hijaunya tanaman merambat. Bayangin loe duduk di tebing, sambil menatap air terjun yang turun melalui hijaunya pucuk-pucuk tanaman merambat di tebing. Dan melangkah sedikit lagi loe bakal melihat air terjun yang membuat loe serasa berada di dasar sebuah sumur raksasa, dan airnya mengalir di dinding-dindingnya… Wuihhh capeknya melangkah bakal terbayar lunas disitu.
Perjalanan menuju Madakaripura dari Cemoro Lawang sekitar 30 menit, di sepanjang jalan loe disuguhi pemandangan ijo-ijo yang lumayan bisa bikin mata dan nafas loe seger lagi, mata yang biasanya hanya melihat kendaraan lalu lalang, pabrik, kontainer, dan hidung loe yang terbiasa menghirup asap busuk dari bus-bus tua yang masih berkeliaran di Jabodetabek.
Dari parkiran menuju air terjunnya harus trekking sekitar 30 menit, melewati patung Patih Gajah Mada yang menyambut di gerbang serta trek yang masih terus dibenahi. Kalau haus dan laapr pas lagi trekking, tidak perlu khawatir, Sepanjang jalan banyak pedagang yang menjual mie instant, minuman hangat, dll.
Di atas adalah patung Patih Gajah Mada yang akan menyambut siapapun yang akan mengunjungi tempat yang konon dulu merupakan tempat pertapaannya. Dan.... inilah secuil keindahan surga yang gue bilang men...
Eksotis dan menenangkan. Gue gak bisa ngasih kata-kata lagi,....
Kota Batu - Malang
Waktu semakin berlalu, perjalanan harus segera dilanjutkan. Berikutnya adalah titik pengantaran terakhir kami di trip ini oleh Randy, Kota Batu. Perjalanan ke Kota Batu, saatnya berrpetualang wisata kota , meninggalkan wisata alam di belakang. Sampai di Kota Batu sekitar pukul 7 malam. Penginapan yang gue booking ternyata terletak persis di depan Jatim Park II. Penginapan Kasuari namanya, CP 081332491570. Penginapan ini adalah sebuah rumah lengkap dengan teras, ruang tamu, ruang makan, dapur, 2 kamar tidur, kamar mandi dengan shower air panas, sangat cukup untuk kami 11 orang, apalagi ada extra bed dari yang kelola homestay.
Setelah beres-beres kami meuju BNS, Batu Night Spectacular. Salah satu icon wisata di Batu, konsepnya seperti pasar malam. Tapi ini jauh berbeda, seperti di dufan lah kalau di Jakarta. Gokar, Sepeda Udara, Museum lukisan 3D, dan banyak permainan lainnya yang bisa dinikmati, tentunya setelah membeli tiket diluar tiket masuk. Kami di sana sampai jam tutup BNS, sekitar jam 11 malam.
Setelah makan tengah malam, kami kembali ke penginapan untuk persiapan besoknya.
10 October 2014.
Pagi hari di Batu membuat gue malas bangun, tapi katanya harus bangun pagi biar rejekinya tidak dipatok ayam, dan benar. Pagi itu gue dapat telpon dari HR PT. SERA buat interview sama Director, tempat kerja gue sekarang. Setelah membeli oleh-oleh di dekat penginapan dan sarapan kami lanjut jalan ke Museum Angkut. Hari itu lumayan sepi, gue lupa kalo itu adalah hari senin, hari seharusnya gue udah standby di Lab Sanova. Liburan di saaat orang lain itu kerja adalah satu kesenangan tersendiri men... Hahaha...
Apes buat gue, kita sampe di Museum Angkut jam 9, dan itu museum baru buka jam 11. Nasib, akhirnya gue harus puas foto-foto di luar musem doang, karena gue harus segera ke Malang ngejar kereta Gajayana jam 13.30. Ipan dan Ipin juga ikut gue ke Malang, mereka mau langsung naik kereta juga ke Jogja. Dari Museum angkut kami bis ke terminal Arjosari Malang. Dan baru kali itu gue naik bis yang kenek nya super ramah dan sangat-sangat menolong. Gak kayak di Jakarta dan sekitarnya, yang keneknya nganggap penumpang gak lebih dari barang yang bisa ngasih duit ke dia. Kata temen gue yang kuliah di Malang emang orang disana ramah dan menjunjung tinggi kekeluargaan. Cieeee..
#Wonderful Indonesia