Monday, July 29, 2013

Mudahnya Membuat Paspor di Kantor Imigrasi Bekasi

Yuhhuuuuu....

Hari ini akhirnya niat membuat paspor terlaksana juga. Ternyata membuat paspor baru tidak serumit yang saya bayangkan sebelumnya, semua karena adanya sistem permohonan paspor secara online yang sudah  diberlakukan. Bedanya apa dengan pembuatan paspor non-online alias offline? 
Yang saya perhatikan tadi di Kanim Bekasi, yang membuat paspor secara manual pada hari pertama hanya datang utnuk menyerahkan berkas saja, sedangkan yang memakai sistem online bisa langsung wawancara dan foto, sangat menghemat waktu. Intinya jika memakai sistem online kita hanya perlu datang 2 kali, pertama untuk pemeriksaan berkas, foto, dan wawancara, kemudian datang lagi setelah 4 hari kerja untuk pengambilan paspor (bisa diwakili dengan surat kuasa). Tapi jika memakai sistem manual, harus 3 kali datang, pertama untuk penyerahan berkas, kedua untuk foto dan wawancara, terakhir untuk pengambilan paspor.
Jadi bagaimana step by step saya membuat paspor ini, berikut penjelasannya :

Saturday, July 27, 2013

human... WOMAN TRAFFICKING

Perdagangan Wanita..


Mungkin terdengar seram kedua kata di atas,
Tapi bisa jadi kita berada sangat dekat denagn kenyataan ini, atau bahkan secara tidak sadar kita ikut terlibat dalam perdaganagn wanita ini..

Oke cool down,...
Ada dua hal yang membuat saya tergerak untuk menulis tentang hal ini.
Pertama, saya tercengang setelah membaca buku digital, yang awalnya saya kira adalah novel, berjudul Natasha. Buku ini menceritakan membeberkan fakta, sebuah kisah nyata yang dialami banyak wanita khususnya di eropa timur, kenyataan buruk yang saat ini dikenal dengan nama perdagangan manusia, bahasa kerennya human trafficking, dan khusus jika yang menjadi korbannya adalah wanita, maka jadilah woman trafficking..

Kedua, adalah bahwa saya  sempat tergoda untuk mencicipi  kehidupan malam "wisata seks", penyaluran hasrat birahi,  yang dapat dengan mudah saya akses  di daerah bekasi dan jakarta. Di tempat-tempat tersebut banayk wanita yang berprofesi kita biasa sebut sebagai psk, lonte, pecun, jablay, atau apapun sebutannya yang wajahnya aduhai dan masih muda yang bersedia melayani kebutuhan saya. 

Friday, July 26, 2013

Jaman SMP

Terinspirasi dari tulisan-tulisannya si jum, hhhe..

Ok dalam post kali ini saya mencoba mengingat kembali masa SMP itu. Masa 3 tahun itu saya hbiskan di SMPN 9 Kendari. Sebuah SMP negeri yang hanya dibatasi pagar dengan SD tempatku belajar  selama 3 tahun. Banyak cerita sebenarnya, namun hanya sedikit yang bisa kuingat karena faktor usia mungkin, heeeee...
Awalnya saya sungguh aneh melihat banyaknya ruang kelas di SMP ini, kelas satu kalau tidak salah ada 13 kelas, demikian juga kelas dua dan tiganya. Yang lebih aneh lagi adalah seragamnya, di lengan kiri kanannya buanyak sekali atribut yang harus dijahit, inilah yang membuat saya memilih tidak mengenakannya saat masa orientasi SMAK dan akhirnya satu pukulan dari senior kelas 4 mendarat di wajahku PLAK....  hheee
Saya berturut-turut terdaftar sebagai siswa kelas 1_4, 2_7, dan terakhir 3_1.

Kelas 1_4 :

  • Faktanya siswa kelas satu belajar dari siang hingga sore hari. Oke no problemo lah, masalahku satu-satunya saat itu adalah dengan apel siang. Siang terik disuruh berbaris, huaaaaaaaaahhhh, belum lagi kalo ceramahnya panjang lebar... 
  • Saat itu saya adalah penguinjung setia perpustakaan, bacaaan saya waktu itu ya... trio detektifnya alfred H, Dibawah lindungan kabbahnya Hamka, ensiklopedi-ensiklopedi, dan lainnya..
  • Guru bahasa daerah Tolaki, bukannya mengajar bahasa daerah malah menakut-nakuti dan mengumbar ceramah agama mistis tidak jelas, imbasnya 6 tahun ku tinggal di Kendari, satu-satunya kalimat lengkapn yang bisa kubuat daam bahasa Tolaki adalah "Inaku laa mepokondau".. hheee so simple..


Kelas 2_7 :

  • Nyatanya inilah kelas dimana para murid-murid yang berada di top rank saat kelas satu di kumpulkan. katanya kelas unggulan, saya masuk disini mungkin karena berhasil mencetak hatrik 1st selama 3 cawu di kelas satu
  • Siswa laki-laki bisa dihitung dengan jari tangan.. let me remember, Jumardin, Muhammad Ichlas Waji, Gideon Saputra T, Made, Didi Saputra Ramang, Heru Sukarno, satu anak yang badannya besar itu, Hafidz (benarkah? atau dia masuk pas 3_1???), dan satu lagi siswa pindahan dari Makassar yang saya lupa namanya yang sayangnya terakhir kali saya bertemu dengannya adalah saat pengumuman kelulusan dimana dengan sedih dia tidak menemukan namanya di daftar siswa yang lulus... wait... saya baru ingat punya foto saat di 2_7, foto yang diambil dengan sedikit intimidasi dari sang ketua kelas yang ehemm hhhheee galak tak berujung...

 foto yang dipojok kanan bawah bukan ya.... hhe malas editnya..